--> Skip to main content

Sertifikasi N219 Ditargetkan Tamat Antara April - Agustus 2020

09 April 2020


Prototipe kedua pesawat N219 Nurtanio (photo : Bambang Haryanta)

Pada tanggal 14 - 16 Februari 2020 yang gres kemudian 17 Anggota Komisi VII dewan perwakilan rakyat RI melakukan kunjungan kerja spesifik ke PT Dirgantara Indonesia (PTDI) di Bandung.

Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat RI yakni salah satu dari sebelas Komisi dewan perwakilan rakyat RI dengan lingkup tugas di bidang Energi, Riset dan Teknologi, serta Lingkungan Hidup.

Sasaran dari acara Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII dewan perwakilan rakyat RI ke PT Dirgantara Indonesia (PTDI) Bandung ialah untuk melihat secara langsung progress PT DI dalam Program Pengembangan Pesawat Perintis N219, N219A dan PUNA MALE, bantuan yang mungkin mampu diberikan dari Komisi VII dewan perwakilan rakyat RI, serta kendala-kendala yang dialami. 

Dalam melakukan kunjungan ke PT DI ini, dilakukan aktivitas :

-Pertemuan dengan Kepala LAPAN, Kepala BPPT, Ka Litbang Kemenhan, Dirut PT Dirgantara Indonesia (PTDI) (Persero), dan Dirut PT LEN Industri (Persero) membahas hal-hal strategis mengenai pengembangan pesawat.

-Peninjauan ke PT Dirgantara Indonesia (PTDI) Bandung untuk melihat langsung pesawat N219, N219A dan PUNA MALE Kombatan.

Pesawat N-219 Nurtanio

Dalam kunjungan untuk mengetahui lebih lanjut perkembangan pesawat N219 Nurtanio, Anggota Komisi VII dalam laporannya menyebutkan bahwa :

-Direktur PTDI menyampaikan bahwa PTDI menerima penawaran 217 Letter of Interest (LoI) pemesanan pesawat dari beberapa negara,

-Program sertifikasi N219 menggambarkan rata-rata progress Pengujian (Lab Test, Ground Test, Flight Test System dan Flight Test,

-Status program sertifikasi N219 dilakukan diantaranya Performance Test sudah dilakukan 73% dan Handling Quality Test sudah dilakukan 59% Performance),

-Proses sertifikasi diperkirakan tamat antara April hingga dengan Agustus 2020.

PUNA MALE Kombatan

Khusus untuk pengembangan PUNA MALE Kombatan, Anggota Komisi VII dalam laporannya menyebutkan bahwa :

-Percepatan acara PUNA MALE Kombatan memerlukan komplemen anggaran senilai 200 Milyar pada tahun 2020 dan 188 Milyar pada tahun 2021 untuk penguasaan desain dan manufaktur airframe, membeli peralatan payload, meningkatkan sistem senjata FFAR
Guided serta kegiatan untuk menerima sertifikasi produk militer dari IMAA,

-Masih diharapkan peningkatan sarana dan prasarana untuk uji terbang serta up-grading fasilitas laboratorium yang menunjang pengembangan drone mirip Fasilitas Uji Terowongan Angin (B2TA3) dan Fasilitas uji kekuataan struktur (B2TKS)

Pada selesai laporannya, Anggota Komisi VII dewan perwakilan rakyat RI mengapresiasi hasil kerja PT Dirgantara
Indonesia (PTDI) dalam pengembangan pesawat N219, N219A dan PUNA MALE.Kombatan.

(Defense Studies)
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar