Indonesia Usikan Loi Pembelian Airbus A400m Atlas
30 Maret 2017
Airbus A400M (photo : Airbus Military)
Jakarta (ANTARA News) - Champs d’Elysse, Kantor Kepresidenan Prancis di Paris, menyatakan, Indonesia telah menandatangani surat minat (Letter of Intent) pembelian pesawat transport berat militer buatan Airbus Military, A400M Atlas. Hal ini menyusul kunjungan resmi Presiden Prancis, Francois Hollande, ke Jakarta.
Airbus menyatakan, LoI terhadap A400M Atlas itu ditandatangani Pelita Air, mewakili konsorsium BUMN Indonesia. Indonesia mempunyai beberapa BUMN yang bergiat pada penerbangan komersial berjadwal ataupun sewa, yaitu PT Garuda Indonesia dan PT Pelita Air Service (anak perusahaan PT Pertamina).
Dalam kunjungan resmi presiden Prancis sesudah 30 tahun kemudian, Hollande menyatakan, menanamkan modal sebanyak 2,6 miliar dolar Amerika Serikat di Indonesia pada banyak sekali bidang.
Reuters, Rabu waktu setempat (29/3), melaporkan, kesepakatan itu tidak menyebutkan secara persis jumlah A400M Atlas yang dinyatakan diminati Indonesia untuk dibeli. Di Asia Tenggara, hanya Malaysia yang menjadi operator A400M Atlas itu.
Airbus A400M (photo : Airbus Military)
Jakarta (ANTARA News) - Champs d’Elysse, Kantor Kepresidenan Prancis di Paris, menyatakan, Indonesia telah menandatangani surat minat (Letter of Intent) pembelian pesawat transport berat militer buatan Airbus Military, A400M Atlas. Hal ini menyusul kunjungan resmi Presiden Prancis, Francois Hollande, ke Jakarta.
Airbus menyatakan, LoI terhadap A400M Atlas itu ditandatangani Pelita Air, mewakili konsorsium BUMN Indonesia. Indonesia mempunyai beberapa BUMN yang bergiat pada penerbangan komersial berjadwal ataupun sewa, yaitu PT Garuda Indonesia dan PT Pelita Air Service (anak perusahaan PT Pertamina).
Dalam kunjungan resmi presiden Prancis sesudah 30 tahun kemudian, Hollande menyatakan, menanamkan modal sebanyak 2,6 miliar dolar Amerika Serikat di Indonesia pada banyak sekali bidang.
Reuters, Rabu waktu setempat (29/3), melaporkan, kesepakatan itu tidak menyebutkan secara persis jumlah A400M Atlas yang dinyatakan diminati Indonesia untuk dibeli. Di Asia Tenggara, hanya Malaysia yang menjadi operator A400M Atlas itu.
A400M Atlas merupakan pendatang paling simpulan di kelas pesawat transport berat militer. Kontrak pembelian telah terjadi di beberapa negara, namun di Afrika Selatan dibatalkan pada 2009.
Sementara dari sisi ekspor dan pengembangan, banyak biaya dan waktu telah dihabiskan untuk menyempurnakan sosok dan kinerja A400M Atlas ini, sebagaimana dilakukan Chile bersama negara-negara pembuat.
Dalam laporannya, Kepala Airbus Military, Fernando Alonso, menyatakan, pesawat transport berat mereka akan membantu meningkatkan mobilitas Tentara Nasional Indonesia AU selain membuka peluang kolaborasi industri kedirgantaraan kedua pihak.
“Diskusi pada era mendatang akan digelar untuk membahas beberapa hal. Di antaranya jumlah pesawat terbang yang akan dicantumkan dalam kontrak dan kemungkinan-kemungkinan kolaborasi industrial yang bisa dilaksanakan,” sebagaimana dinyatakan Airbus Military.
Hingga ketika ini, Tentara Nasional Indonesia AU mengoperasikan C-130 Hercules pada beberapa varian sebagai pesawat transport berat militernya. Indonesia juga membangun pesawat terbang buatan CASA Spanyol di bawah lisensi.
(Antara)