--> Skip to main content

Tni Au Akan Tambah Pesawat Angkut Militer C295

13 Maret 2019


Pesawat angkut CN295 Tentara Nasional Indonesia AU (photo : tauhid nur azhar)

ANGKASA REVIEW - Tiga skadron baru disiapkan oleh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara di wilayah Indonesia bagian Tengah dan Timur. Skadron Udara 33 Angkut Berat tahun ini akan diresmikan di Lanud Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan.

Sementara dua skadron lagi masih dalam proses pembangunan, yaitu Skadron Udara 9 Helikopter di Jayapura, Papua dan Skadron Udara 27 Angkut Sedang di Biak, Papua.

“Untuk Skadron Udara 33 nanti akan diisi oleh pesawat C-130 Tipe H. Skadron Udara 9 akan diisi oleh helikopter, dan Skadron Udara 27 akan diisi oleh pesawat angkut C295/CN-235,” kata Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsma TNI Novyan Samyoga kepada Redaksi AR di kantornya, Mabesau, Cilangkap, Jumat (8/3/2019).

KSAU Marsekal Tentara Nasional Indonesia Yuyu Sutisna, lanjut Samyoga, menyebutkan bahwa untuk penempatan C-130H itu nanti di Makassar. “Makara H itu Hasanuddin (Lanud Sultan Hasanuddin), kalau pesawat baru C-130J yang akan melengkapi TNI AU itu nanti ditempatkan di Jakarta. Makara J itu Jakarta. Mudahnya begitu,” terperinci Kadispen sambil tersenyum.

Sementara untuk C295 dan CN-235, kedua pesawat angkut sedang ini dikala ini bernaung di Skadron Udara 2 Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta. Samyoga menerangkan, untuk memenuhi kebutuhan di Skadron Udara 27 Tentara Nasional Indonesia AU akan menambah tiga unit C295 dari PT Dirgantara Indonesia (PTDI).

“Kita akan menambah tiga unit C295. Memang belum ada penandatanganan kontrak dari Kementerian Pertahanan. Namun persiapan untuk penempatan di Skadron Udara 27 itu sudah dimatangkan,” jelas alumni Akademi Angkatan Udara (AAU) 1989 yang pernah menjadi ajudan Wapres RI Boediono ini.

Tiga unit C295 pemanis akan melengkapi sembilan unit C295 yang sudah dimiliki TNI AU saat ini sehingga menjadi 12 unit. Ditambah pesawat CN-235 yang siap minimal ada dua unit sehingga menjadi 14 unit.

“Nah, nanti jumlah ini akan dibagi dua. Sebagian di Skadron Udara 2 dan sebagian lagi di Skadron Udara 27,” ujar Kadispenau.

Ditambahkan Samyoga, keberadaan skadron pesawat angkut untuk mendukung tugas-peran TNI AU di Indonesia Tengah maupun Timur seperti di Makassar, Biak, dan Jayapura, dirasa perlu sebab selama ini skadron pesawat angkut hanya ada di Indonesia bagian Barat saja.

(Angkasa Review)
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar