--> Skip to main content

Kobra 8X8 Panser Ifv Pertama Garapan Pindad Untuk Batalyon Infanteri Mekanis Tni Ad

18 April 2019


Kobra 8x8, varian IFV Pandur II yang akan dibuat di Pindad (photo : Angkasa Review)

Seperti diketahui, semenjak November 2016, Kemhan RI telah memesan empat panser Pandur II dari perusahaan Excalibur Army, Republik Ceko. Setahun lalu, tepatnya pada September 2017, ke empat panser telah merapat keTanah Air. Pandur II tampil perdana di hadapan publik pada perayaan HUT TNI ke-72, 5 Oktober 2017.

Perusahaan Excalibur Army sendiri menyatakan, akan menawarkan kemudahan produksi panser buatannya dengan memperlihatkan transfer teknologi kepada Pindad. Pindad dapat meracik spek khusus yang disesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan Yonif Mekanis TNI AD sebagai calon pengguna.

Panser Kobra yang akan dibentuk Pindad merupakan versi ranpur infanteri (Infantry Fighting Vehicle/IFV) yang menggunakan basis Pandur II. Selain digunakan untuk angkut pasukan (empat awak plus tujuh personel pasukan), kendaraan ini juga mampu bertempur melawan ranpur lawan lainnya baik jenis panser atau tank.

Meski demikian, Pindad belum menginformasikan jenis kubah senjata yang akan disandingkan dengan panser Kobra. Sementara, panser Pandur II CZ versi IFV yang dipasok Excalibur Army untuk militer Ceko, mengadopsi kubah RCWS 30 mm SAMSON MK I buatan Rafael, Israel dengan senjata sekunder SMS 7,62 mm.

Pandur II CZ yang akan akan menjadi basis panser Kobra, mempunyai panjang 7,5 m, lebar 2,67 m, dan tinggi 2,1 m. Bobot tempurnya mencapai 17,6 ton dan dengan pelengkap add-on armour bobotnya menjadi 22 ton. Ranpur ini mampu membawa muatan seberat 8,5 ton.


Tampak belakang dari kendaraan Kobra 8x8 (photo : BMPD)

Sebagai pencetus, dipakai mesin diesel Cummins EURO III berdaya 455 hp. Kendaraan mampu melaju di jalan datar keras dengan kecepatan mencapai 105 km/jam dan kecepatan berenang di air pada 10 km/jam. Sementara untuk jangkauan operasi, Pandur II CZ bisa menjelajah sampai 700 km.

Panser Pandur II CZ buatan Excalibur Army berbeda dengan versi aslinya yang dibuat oleh pabrik Steyr-Daimler-Puch Spezialfahrzeuge, Austria (sekarang General Dynamics European Land Systems / GDELS).

Bagian depan panser Pandur II CZ telah menerapkan perisai pemecah gelombang air/ombak. Lalu bagian palka pengemudi juga telah dipasangi sistem penglihatan malam CDND-1.

Panser Pandur II CZ menerima proteksi pemanis berupa add-on passive armour buatan Rafael, Israel. Lapisan ini mampu menahan laju munisi SMB kaliber 14,5 mm. Lambung bawah Pandur II CZ juga dilapisi SSAB ARMOX 500 yang mampu bertahan dari ranjau darat dan IED.

Excalibur Army sendiri mulai menerima lisensi membangun Pandur II sejak 2015 dari GDELS. Selain untuk kebutuhan dalam negeri, Excalibur Army diizinkan untuk mengekspornya ke daerah Eropa Timur dan Asia.

Di Asia Tenggara, selain Indonesia, Filipina juga tertarik mengakuisisi Pandur II sebagai pengganti ranpur gaek M-113. Militer Indonesia sendiri yaitu pengguna ke-4 keluarga panser Pandur setelah Austria, Portugis dan Ceko.

(Angkasa Review)
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar