--> Skip to main content

Pengganti Hawk 109/209 Tni Au Kemungkinan F-16 Viper, Skadron Tempur Gres Akan Dibuat Di Kupang

12 April 2019


Pesawat tempur F-16V (image Lockheed Martin)

ANGKASAREVIEW.COM-Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara telah merencanakan penggantian pesawat tempur taktis Hawk 109/209 yang kini masih dioperasikan oleh Skadron Udara 1 Lanud Supadio di Pontianak dan Skadron Udara 12 Lanud Roesmin Nurjadin di Pekanbaru.

Secara sedikit demi sedikit pesawat tempur buatan BAE System, Inggris yang dipakai oleh TNI AU sejak 1995 ini akan diganti dengan pesawat baru. Tahun depan, armada Hawk 109209 Tentara Nasional Indonesia AU berusia pakai 25 tahun atau berusia pakai 30 tahun pada 2025.

Penggantian armada Hawk 109/209 di dua skadron operasional TNI AU tersebut, akan dilaksanakan secara sedikit demi sedikit pada pelaksanaan Rencana Strategis (Renstra) Tentara Nasional Indonesia AU ke-4 masa 2020-2024. Hal ini pun sudah masuk dalam pengajuan pemenuhan kebutuhan pokok minimal (MEF) Tahap IV untuk periode yang sama. Sementara hingga final tahun ini, Tentara Nasional Indonesia AU masih menuntaskan pelaksanaan Renstra ke-3 kurun 2015-2019.

Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Tentara Nasional Indonesia Yuyu Sutisna mengatakan, rencana ke depan Hawk 109/209 di Skadron Udara 1 “Elang Khatulistiwa” akan digeser penempatannya ke Skadron Udara 12 “Black Panther”. Sehingga, semua armada Hawk 109/209 TNI AU akan berada di Skadron Udara 12 Pekanbaru.

Sementara Skadron Udara 1, akan diisi oleh pesawat tempur baru menurut spesifikasi teknis yang diajukan oleh Tentara Nasional Indonesia AU.

“Kaprikornus rencananya begitu, pesawat Hawk 109/209 Skadron Udara 1 akan digabung ke Skadron Udara 12 di Pekanbaru. Nah, Skadron Udara 1 akan diisi oleh pesawat tempur gres,” ujar Yuyu Sutisna kepada Redaksi AR di Jakarta, Selasa (9/4/2019) malam.

Saat ditanya pesawat gres yang dimaksud yaitu apa, Yuyu tidak mengatakan secara gamblang.

Namun demikian, dari testimoni-testimoni yang didapat Angkasa Review dari sumber-sumber di lingkungan Tentara Nasional Indonesia AU, kemungkinan besar mengarah kepada pesawat tempur F-16V yang ditawarkan Lockheed Martin.

“Ya, nanti kita tunggu. Bisa jadi,” kata KSAU sambil tersenyum.

Skadron tempur gres di Kupang

Sementara itu, pada Renstra ke IV TNI AU juga telah merencanakan pembangunan satu skadron tempur gres di Lanud El Tari, Kupang, Nusa Tenggara Timur. Pesawat yang akan ditempatkan di skadron tempur baru ini nantinya sama dengan pesawat gres yang akan digunakan oleh Skadron Udara 1.

“Ya, kita sudah merencanakan pembangunan skadron tempur gres di Kupang. Ini masuk dalam Renstra ke IV kala 2020-2024,” jelas KSAU.

Dengan demikian, kata Yuyu, untuk melengkapi kekuatan Skadron Udara 1 dan skadron tempur baru di Kupang, Tentara Nasional Indonesia AU butuh dua skadron pesawat tempur gres.

“Kalau Hawk 109/209, memang pada saatnya nanti semua akan diganti, namun bertahap. Maka dari itu kita butuh pesawat tempur untuk Skadron Udara 1 sekaligus untuk skadron tempur gres di Kupang,” terang Yuyu.

Kembali ke sumber-sumber lain, disebutkan bahwa TNI AU berharap mendapat tambahan 32 pesawat F-16 Viper untuk mengisi dua skadron. Masing-masing skadron dilengkapi 16 unit F-16V.

Lanud El Tari Kupang, ketika ini berada di bawah Komando Operasi Angkatan Udara (Koopsau) III dan statusnya akan ditingkatkan menjadi Pangkalan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (Lanud) Tipe A yang dipimpin oleh seorang perwira tinggi berpangkat bintang satu.

Pangkoopsau III yang baru, Marsma Tentara Nasional Indonesia Andyawan M.P di program yang sama kepada Redaksi AR menyampaikan, di jajaran Koopsau III akan dibangun tiga skadron baru.

Ketiga skadron dimaksud yaitu Skadron Udara 27 di Biak dengan pesawat CN-235/CN-295, Skadron Udara 9 di Jayapura dengan helikopter Cougar/Caracal, dan skadron pesawat tempur baru di Kupang.

“Untuk Skadron Udara 27 sudah hampir simpulan dan akan segera diresmikan oleh KSAU,” ujar penerbang F-16 alumni Akademi Angkatan Udara (AAU) 1989 yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Staf Koopsau I ini.

(Angkasa Review)
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar